Pertambahan Alami Sapi Bali pada Peternakan Rakyat di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna

Natural Increase of Bali cattle on smallholder farms in Wakorumba Selatan subdistrict, Muna regency

Authors

  • Alitofa Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo
  • Achmad Selamet Aku Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo
  • Rahim Aka Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.56625/jipho.v7i2.211

Keywords:

Pertambahan alami, Sapi Bali, Muna, Wakorumba Selatan

Abstract

Sapi Bali merupakan sapi lokal asli Indonesia yang banyak dibudidayakan peternak di Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Muna karena memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat beradaptasi  dengan kondisi iklim tropis, dan pakan dengan kandungan serat kasar tinggi, kemampuan reproduksi yang tinggi, memiliki persentase karkas yang cukup tinggi, dapat dijadikan sebagai ternak pekerja serta mudah dari segi perawatan dan pemeliharaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertambahan alami sapi Bali pada peternakan rakyat di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan Oktober 2024, di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu jumlah populasi sapi Bali, persentase kelahiran, persentase kematian dan nilai pertambahan alami. Data yang diperoleh ditabulasi, dianalisis dan dijelaskan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah populasi sapi Bali dalam kurun waktu satu tahun sebanyak 449 ekor, persentase angka kelahiran sebesar 31,30%, persentase angka kematian 2,31% dan nilai pertambahan alami dalam kurun waktu satu tahun sebesar 28,99% masuk dalam kategori sedang.

Downloads

Published

29-04-2025

How to Cite

Alitofa, Aku, A. S., & Aka, R. (2025). Pertambahan Alami Sapi Bali pada Peternakan Rakyat di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna: Natural Increase of Bali cattle on smallholder farms in Wakorumba Selatan subdistrict, Muna regency. Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo, 7(2), 174–179. https://doi.org/10.56625/jipho.v7i2.211