Identifikasi Dan Karakteristik Nutrien Tumbuhan Sebagai Sumber Hijauan Pakan Ternak Ruminansia Di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi

Authors

  • Fian Rahma Wati
  • La Malesi
  • Syamsuddin Syamsuddin

DOI:

https://doi.org/10.56625/jipho.v6i4.155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik dan kadar nutrien tumbuhan sebagai sumber hijauan pakan ternak ruminansia di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik dan kadar nutrien tumbuhan sebagai sumber hijauan pakan ternak ruminansia di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi.. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan metode wawancara, pengamatan langsung, dan penggunaan aplikasi (PlantNet Plant Identification). Parameter yang diukur adalah  jenis tumbuhan dan kadar nutrien tumbuhan : (a) kadar bahan kering (BK), (b) kadar bahan organik (BO), (c) kadar serat kasar (SK), (d) kadar protein kasar (PK) dan (e) kadar lemak kasar (LK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar nutrien jenis tumbuhan berbeda-beda, 10 jenis tumbuhan hijauan pakan memiliki kadar bahan kering (BK) yaitu berkisar 22,69-37,22%, kadar bahan organik (BO) berkisar 12,40-25,65%, kadar serat kasar (SK) berkisar 13,03-31,22%, kadar protein kasar (PK) berkisar 5,77-20,81%, dan kadar lemak kasar (LK) berkisar 0,27-1,85%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tumbuhan yang dominan diberikan pada ternak ruminansia yang ada di Kecamatan Wangi-Wangi yaitu Pa'da, Manga-Manga 'Beka, Tara, Wintonu, Foli'i Ra, Tauforu, Talo-Talo, dan Foli'i. Tumbuhan rumput yang memiliki kadar nutrien paling tinggi adalah tumbuhan Tauforu dan tumbuhan legum yang memiliki kadar nutrien paling tinggi adalah tumbuhan Manga-manga 'Beka.

Downloads

Published

01-11-2024

How to Cite

Wati, F. R., Malesi, L., & Syamsuddin, S. (2024). Identifikasi Dan Karakteristik Nutrien Tumbuhan Sebagai Sumber Hijauan Pakan Ternak Ruminansia Di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo, 6(4), 352–359. https://doi.org/10.56625/jipho.v6i4.155