Pengaruh Perlakuan Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)

The Effect of Fertilizer Type Treatment on Elephant Grass Growth (Pennisetum purpureum

Authors

  • Evi Warintan Saragih Fakultas Peternakan Universitas Papua
  • Bastiana Yohana Taaf Fakultas Peternakan Universitas Papua
  • John Arnold Palulungan Fakultas Peternakan Universitas Papua
  • Budi Santoso Fakultas Peternakan Universitas Papua

DOI:

https://doi.org/10.56625/jipho.v7i3.288

Keywords:

Kompos, NPK, Pertumbuhan, Rumput gajah, Urea

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pupuk anorganik dan organik terhadap tinggi tanaman, jumlah tunas, dan jumlah anakan pada rumput gajah (Pennisetum purpureum). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan.  Empat perlakuan penelitian ini sebagai berikut P0 (tanpa pupuk), P1 (pupuk kompos (kotoran kambing) 275 g/tanaman), P2 (pupuk urea 15 g/tanaman), dan P3 (pupuk NPK Mutiara (16:16:16) 15 g/tanaman).  Pengamatan dimulai 2 minggu setelah penanaman selama 9 minggu.  Hasil penelitian memperlihatkan jenis pupuk mempunyai pengaruh nyata terhadap (P<0,05) tinggi rumput gajah.  Pemberian pupuk NPK mutiara (16:16:16) (P3) pada rumput gajah menghasilkan tinggi tanaman yang paling tinggi, diikuti rumput dengan perlakuan pupuk urea (P2), pupuk kompos (P1) dan terendah pada rumput tanpa pemupukan (P0).  Jenis pupuk tidak memberikan pengaruh nyata P>0,05) terhadap jumlah tunas serta jumlah anakan rumput gajah.  Berdasar penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian NPK Mutiara (16:16:16) bersama dosis 15 g/tanaman atau setara 422 kg/ha mengahasilkan respon terbaik terhadap pertumbuhan rumput gajah.

Downloads

Published

02-07-2025

How to Cite

Saragih, E. W., Taaf, B. Y., Palulungan, J. A., & Santoso, B. (2025). Pengaruh Perlakuan Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) : The Effect of Fertilizer Type Treatment on Elephant Grass Growth (Pennisetum purpureum. Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo, 7(3), 333–341. https://doi.org/10.56625/jipho.v7i3.288