Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal
<div id="journalDescription"> <div id="journalDescription"> <p><strong style="font-size: 0.875rem;"><img style="float: left; width: 200px; margin-top: 8px; margin-right: 10px; border: 2px solid #184B80;" src="https://jipho.uho.ac.id/public/journals/1/cover_issue_4_en_US.jpg" alt="" /></strong></p> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <p style="text-align: justify;"><strong>JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)</strong> is a scientific journal in the field of animal husbandry which includes; breeding and genetics, reproduction, physiology, nutrition, feed technology, forage, livestock production, biotechnology, behavior, health, livestock systems, socio-economics, policy, and livestock product technology.</p> <p style="text-align: justify;">JIPHO is a peer-reviewed journal published four times a year (January, April, July, October). JIPHO is published by the Department of Animal Husbandry, <a href="http://fpt.uho.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Faculty of Animal Husbandry, Universitas Halu Oleo</a> in collaboration with the <a href="https://pb-ispi.org/" target="_blank" rel="noopener">Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia</a> (Link: MoU).</p> <p style="text-align: justify;">JIPHO provides open access to anyone so that the information and findings in these articles are useful for everyone. This journal's article content can be accessed and <strong>downloaded for free</strong>, following the <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons license</a> used. However, suppose the data in this article is used as material in article writing or anything else. In that case, you must quote and include the article author's name in the item being made.</p> <p style="text-align: justify;">The manuscripts submitted in this journal are subjected to Article Processing Charge (APC) of IDR 500.000.</p> <p style="text-align: justify;">For Previous journal archives please refer to this link <a href="https://ojs.uho.ac.id/index.php/jipho/issue/archive">JIPHO Vol. 2 No 1 (2020) - Vol. 6 No 2 (2024)</a></p> </div> </div> </div> </div> <p><strong>Journal Description</strong></p> <table class="data" width="100%" bgcolor="#f2faed"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Journal title</strong></td> <td width="70%"> : <strong>JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Initials</strong></td> <td width="70%"> : <strong>JIPHO</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Frequency</strong></td> <td width="70%"> : <strong><a href="https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/issue/archive" target="_blank" rel="noopener">4 issues per year</a> (January, April, July, October)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Prefiks DOI</strong></td> <td width="70%"> : <a href="https://search.crossref.org/?from_ui=&q=2548-1908" target="_blank" rel="noopener"><strong>10.56625</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Online ISSN</strong></td> <td width="70%"> : <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1457933402" target="_blank" rel="noopener">2548-1908</a></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Editor In Chief</strong></td> <td width="70%"><a> : </a><strong><a>Widhi Kurniawan, S.Pt., M.Si.</a></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Publisher</strong></td> <td width="70%"> : <strong>Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo</strong></td> </tr> </tbody> </table> </div> </div>Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleoen-USJurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo 2548-1908Motilitas Spermatozoa Sapi Peranakan Ongole (PO) Pasca Thawing yang Dikrioperservasi Menggunakan Gliserol dengan Konsentrasi yang Berbeda
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/32
<p>Penggunaan konsentrasi gliserol yang tepat sangat menentukan kualitas spermatozoa sapi PO pada saat proses pembekuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gliserol dengan bahan pengencer Tris Kuning Telur terhadap motilitas spermatozoa sapi PO setelah <em>t</em><em>hawing</em>. Penelitian ini telah dilaksanakan di UPTD Balai Perbibitan dan Pakan Ternak, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seekor pejantan sapi PO umur 9 tahun dengan bobot badan 450 kg/ekor sebagai sumber semen dan spermatozoa yang dievaluasi. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 kali ulangan. Perlakuan terdiri atas: P1 = Penambahan gliserol 5 %, P2= Penambahan gliserol 6% dan P3= Penambahan gliserol 7%. Variabel yang dievaluasi dalam penelitian ini meliputi kualitas semen (volume, warna, baud an konsistensi), sedangkan spermatozoa meliputi (gerakan massa, konsentrasi. Persentase motilitas, viabilitas dan abnormalitas). Data yang diperoleh menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan aplikasi IBM SPPS Statistic 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa rataan voule semen sapi PO yang diperoleh 5,17±1,83 ml, warna semen putih susu, bau khas semen, konsistensi agak kental, rataan gerakan massa ++ dan rataan konsentrasi spermatozoa 1.462±299,92 juta/ml. Sedangkan rataan nilai persentase motilitas spermatozoa sapi PO setelah t<em>hawing </em>untuk P1 (23,33%), P2 (45%) dan P3 (21,67%), rataan persentase viabiltas untuk P1(28,75%), P2(51,17%) dan P3(28,75%) dan rataan persentase abnormalitas untuk P1(4,33%), P2 (5,67%) dan P3(5,00%). Selanjutnya hasil sidik ragam menunjukan penambahan gliserol dengan konsentrasi berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas, viabilitas spermatozoa sapi PO tetapi tidak berpengaruh sangat nyata terhadap abnormalitas spermatozoa sapi PO setelah<em> thawing</em>. Penambahan gliserol dengan konsentrasi 6% menghasilkan angka motilitas dan viabilitas spermatozoa sapi PO yang lebih baik dibandingkan dengan penambahan konsentrasi gliserol 5% dan 7%.</p> <p> </p>Angia AzahrahAchmad Selamet AkuTakdir Saili
Copyright (c) 2025 Angia Azahrah, Achmad Selamet Aku, Takdir Saili
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027328028610.56625/jipho.v7i3.32Faktor Persepsional yang Mempengaruhi Minat Pemuda dalam Beternak Ayam Ras Pedaging
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/225
<p>Sektor peternakan, seperti ayam ras pedaging merupakan salah satu komoditas utama dalam industri peternakan yang banyak dikembangkan oleh masyarakat Indonesia dan permintaannya terus meningkat seiring waktu. Potensi industri peternakan ayam ras pedaging ini belum sepenuhnya disadari oleh generasi muda, hal ini ditunjukkan oleh rendahnya minat pemuda untuk bekerja di sektor peternakan, khususnya ayam ras pedaging. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui tingkat minat pemuda di Kabupaten Bangkalan untuk beternak ayam ras pedaging, (2) mengetahui faktor persepsional yang mempengaruhi minat pemuda dalam beternak ayam ras pedaging. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bangkalan pada bulan September-Desember 2024 dengan sampel penelitian 43 pemuda yang ditentukan melalui <em>multistage sampling</em> dua tahap. Faktor persepsional yang mempengaruhi minat pemuda dilakukan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pemuda di Kabupaten Bangkalan berada pada rentang usia 16-18 tahun, memiliki pendidikan terakhir SMP, dan tidak bekerja. Minat pemuda di Kabupaten Bangkalan dalam beternak ayam ras pedaging termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase 40%. Variabel jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemuda dalam beternak ayam ras pedaging di Kabupaten Bangkalan, sedangkan usia, tingkat pendidikan, pengalaman, dan ketersediaan modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemuda dalam beternak ayam ras pedaging di Kabupaten Bangkalan.</p>Clarisha Dhea SusantiAmanatuz ZuhriyahSlamet Widodo
Copyright (c) 2025 Clarisha Dhea Susanti, Amanatuz Zuhriyah, Slamet Widodo
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027328729510.56625/jipho.v7i3.225Performa Reproduksi dan Produksi Pedet Sapi Bali di Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/184
<p><strong>Abstrak</strong><strong>.</strong> Tingkat kemampuan produksi atau produktivitas sapi bali sangat berhubungan erat dengan performa reproduksi dan panen pedet. Indikator performa reproduksi sapi betina yang baik dapat ditunjukkan dengan tingginya angka kelahiran dan tingginya produksi pedet dalam satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangbiakan dan produksi pedet sapi bali di Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian adalah <em>purposive sampling </em>yaitu dipilih dengan sengaja di salah satu kecamatan yang memiliki populasi ternak sapi bali cukup banyak yaitu Kecamatan Puriala. Selanjutnya dipilih secara random peternak yang memiliki sapi induk yang telah melahirkan minimal 2 kali untuk dijadikan sampel penelitian pada 5 desa, yaitu Desa Sonai, Tetewatu, Wonua Morome, Puusangi, dan Puriala. Setiap desa dipilih secara acak 15 peternak untuk dijadikan sebagai responden penelitian, sehingga total responden peternak yang diteliti adalah 80 orang. Kriteria responden adalah petani/peternak yang memiliki induk sapi minimal sudah 2 kali melahirkan. Adapun parameter yang diteliti adalah umur pubertas,umur pertama kali kawin, lama bunting, angka kelahiran, jarak beranak, mortalitas, produksi pedet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa reproduksi sapi bali di Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe dapat dikategorikan cukup baik yairu rata-rata umur pubertas 22,96 bulan, rata-rata umur pertama kawin 23,48 bulan, rata-rata lama periode bunting 9 bulan, rata-rata jarak beranak sapi bali 12,53 bulan, angka kelahiran pedet sebanyak 93,33%, dan mortalitas pedet cukup rendah 7,14% , serta produksi pedet cukup tinggi yaitu 83,52%.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong> : Performa reproduksi, panen pedet, sapi bali</p> <p> </p> <p>Abstract. The level of production or productivity of Balinese cattle is closely related to reproductive performance and calf production. Indicators of good reproductive performance of female cattle can be indicated by high birth rate and high calf harvest rate in one year. This study aims to assess the reproductive performance and calf production of Balinese cattle in Puriala sub-district, Konawe district. The method used in the research sampling was purposive sampling, which is deliberately selected in one of the sub-districts that has a large population of Balinese cattle, namely Puriala sub-district. In addition, farmers who have mother cows that have given birth at least twice were randomly selected as research samples in 5 villages, namely Sonai, Tetewatu, Wonua Morome, Puusangi and Puriala villages. Each village randomly selected 15 farmers to serve as research respondents, resulting in a total of 80 farmer respondents. The criteria for respondents were farmers who had cows that had given birth at least twice. The parameters studied were age at puberty, age at first mating, gestation length, birth rate, lambing interval, mortality and calf production. The results showed that the reproductive performance of Balinese cows in Puriala Subdistrict, Konawe Regency is quite good, with an average age at puberty of 22.96 months, an average age at first mating of 23. 48 months, the average gestation period of 9 months, the average lambing period of 12.53 months, the calf birth rate of 93.33%, the calf mortality rate of 7.14% and the calf production of 83.52%.</p> <p> </p> <p><strong>Keywords</strong>: Performance reproductive, calf production, Bali cattle</p>Imelda Rhini DestianingsihRahim AkaLa Malesi
Copyright (c) 2025 Imelda Rhini Destianingsih, Rahim Aka, La Malesi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027329630310.56625/jipho.v7i3.184Penggunaan suplementasi feed additive glyceryl tributyrin terhadap kualitas telur ayam Isa Brown periode akhir produksi
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/312
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan gliceryl tributyrin sebagai aditif pakan pada ayam petelur untuk meningkatkan kualitas telur pada akhir periode produksinya. Penelitian ini menggunakan 160 ayam petelur strain Isa Brown berusia 75 minggu, yang diatur dalam 4 perlakuan dan 4 ulangan. Penelitian dilakukan selama dua belas minggu, dari 11 September 2024 hingga 04 Desember 2024. Metode percobaan terdiri dari 4 perlakuan berbeda, sebagai berikut: P0 (kontrol negatif), P1 (kontrol positif, Bacitracin 0,03%), P2 (tributyrin 0,03%), P3 (tributyrin 0,06%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tributyrin dalam pakan ayam petelur berpengaruh nyata terhadap berat telur (P<0,05). Namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kualitas eksternal lain seperti indeks telur, tebal kerabang, berat kerabang, warna kerabang dan kualitas internal seperti indeks albumen, indeks kuning telur, Haugh Unit, warna kuning telur, persentase albumen dan kuning telur. Hasil indeks bentuk telur dan indeks kuning telur lebih rendah pada perlakuan yang menggunakan tributyrin (P2 dan P3). Terdapat kecenderungan peningkatan ketebalan kerabang telur, berat kerabang, warna kerabang, indeks albumen, Haugh Unit, warna kuning telur pada perlakuan dengan menggunakan tributyrin, meskipun tidak signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tributyrin mampu memberikan tren peningkatan pada kualitas telur dari ayam petelur periode akhir produksi. Tributyrin dapat menjadi alternatif pengganti antibiotik yang layak untuk meningkatkan kualitas telur ayam akhir masa produksi. Penggunaan tributyrin dalam pakan direkomendasikan pada tingkat 0,06% karena menghasilkan kualitas telur paling baik.</p>Atik WinartiHarya Bagus Sakha NugrahaIrfan DjunaidiZainal ChoiriYohana Nanita Nansy ArdillaMuhammad HelmiHanum Muarifah
Copyright (c) 2025 Atik Winarti, Harya Bagus Sakha Nugraha, Irfan Djunaidi, Zainal Choiri, Yohana Nanita Nansy Ardilla, Muhammad Helmi, Hanum Muarifah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027330431410.56625/jipho.v7i3.312Pengaruh Indeks Bentuk Telur Terhadap Daya Tetas, Bobot Tetas dan Mortalitas Telur Ayam Sensi
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/240
<p>Dalam penelitian ini, bahan yang digunakan adalah telur.ayam sensi sebanyak 90 butir yang diperoleh dari peternakan unggas Alisa Farm, Desa Alebo Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. Telur yang terkumpul dengan jumlah minimal 90 butir yang terdiri atas 30 butir bentuk telur bulat (BB), 30 butir bentuk telur normal (BN) dan 30 butir bentuk telur lonjong (BL). Dalam penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dan 6 ulangan dengan total 18 satuan perlakuan. Alat pendukung penelitian ini antara lain mesin tetas otomatis dengan kapasitas 100 butir, jangka sorong, timbangan digital dengan ketelitian 0,001 g, nampan, alat tulis dan kamera. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam. Perlakuan yang berpengaruh terhadap variabel dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan <em>Duncan’s Multiple Range Test</em> (DMRT). Perlakuan pada penelitian ini terdiri dari P1(Bentuk bulat), P2(Bentuk normal) dan P3(Bentuk Lonjong). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks bentuk telur memiliki pengaruh yang signifikan (P) terhadap telur ayam sensi tetapi tidak terdapat pengaruh yang signifikan (P > 0,05) terhadap mortalitas DOC ayam sensi.</p> <p> </p>Komang DarmikeNatsir SandiahAmiluddin Indi
Copyright (c) 2025 Komang Darmike, Natsir Sandiah, Amiluddin Indi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027331532010.56625/jipho.v7i3.240Keamanan Mikrobiologi Daging Sapi: Analisis Total Plate Count (TPC) di Rumah Potong Hewan Berbagai Wilayah Indonesia
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/267
<p>Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas mikrobiologi daging sapi berdasarkan analisis Total Plate Count (TPC) dari berbagai Rumah Potong Hewan (RPH) di sejumlah wilayah Indonesia, serta menilai kesesuaiannya dengan batas maksimum cemaran mikrobiologi berdasarkan SNI 9159:2023 tentang pangan asal hewan. Data TPC digunakan sebagai indikator untuk menentukan tingkat keamanan mikrobiologi daging yang beredar. Hasil menunjukkan bahwa 78% sampel daging memenuhi standar SNI, mengindikasikan mutu yang aman untuk dikonsumsi. Namun, 22% sampel melebihi batas maksimum yang ditetapkan, dengan nilai TPC tinggi terutama ditemukan pada proses pemotongan yang dilakukan di luar area resmi RPH. Tingkat kepatuhan tertinggi (100%) dicapai oleh provinsi seperti Bali, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara, sementara Nusa Tenggara Timur menunjukkan kepatuhan terendah sebesar 36,67%. Temuan ini menegaskan perlunya penguatan pengawasan mutu daging serta penerapan praktik sanitasi yang konsisten di seluruh lini rantai pasok. Penguatan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Standard Sanitation Operating Procedures (SSOP) secara menyeluruh menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan mutu daging sapi di Indonesia.</p>Aulia Irhamni FajriNurafi Razna SuhaimaDewi Elfrida SihombingMuhamad ArifinAi Imas Faidoh FatimahMrr Lukie Trianawati
Copyright (c) 2025 Aulia Irhamni Fajri, Nurafi Razna Suhaiman, Dewi Elfrida Sihombing, Muhammad Arifin, Ai Imas Faidoh Fatimah, Mrr Lukie Trianawati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027332133210.56625/jipho.v7i3.267Pengaruh Perlakuan Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/288
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pupuk anorganik dan organik terhadap tinggi tanaman, jumlah tunas, dan jumlah anakan pada rumput gajah (Pennisetum purpureum). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Empat perlakuan penelitian ini sebagai berikut P0 (tanpa pupuk), P1 (pupuk kompos (kotoran kambing) 275 g/tanaman), P2 (pupuk urea 15 g/tanaman), dan P3 (pupuk NPK Mutiara (16:16:16) 15 g/tanaman). Pengamatan dimulai 2 minggu setelah penanaman selama 9 minggu. Hasil penelitian memperlihatkan jenis pupuk mempunyai pengaruh nyata terhadap (P<0,05) tinggi rumput gajah. Pemberian pupuk NPK mutiara (16:16:16) (P3) pada rumput gajah menghasilkan tinggi tanaman yang paling tinggi, diikuti rumput dengan perlakuan pupuk urea (P2), pupuk kompos (P1) dan terendah pada rumput tanpa pemupukan (P0). Jenis pupuk tidak memberikan pengaruh nyata P>0,05) terhadap jumlah tunas serta jumlah anakan rumput gajah. Berdasar penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian NPK Mutiara (16:16:16) bersama dosis 15 g/tanaman atau setara 422 kg/ha mengahasilkan respon terbaik terhadap pertumbuhan rumput gajah.</p>Evi Warintan SaragihBastiana Yohana TaafJohn Arnold PalulunganBudi Santoso
Copyright (c) 2025 Evi Warintan Saragih, Bastiana, John, Budi Santoso
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027333334110.56625/jipho.v7i3.288Analisis Kualitas Kimia Daging Itik Afkir pada Durasi Pemasakan yang Berbeda Menggunakan Metode Air Frying
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/297
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi durasi pemasakan dengan metode <em>air frying</em> terhadap kualitas kimia daging itik afkir. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 potong dada itik afkir tanpa tulang dan kulit. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Sampel dimasak menggunakan metode <em>air frying</em> dengan suhu 180 <sup>0</sup>C pada durasi pemasakan yang berbeda yaitu I<sub>1</sub>: 10 menit, I<sub>2</sub>: 14 menit, I<sub>3</sub>: 18 menit, I<sub>4</sub>: 22 menit dan I<sub>5</sub>: 26 menit. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan apabila terdapat pengaruh perlakuan yang nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Parameter yang dianalisis berupa kualitas kimia daging yang terdiri dari kadar air, kadar protein, kadar lemak, serta kadar kolesterol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi pemasakan yang berbeda menggunakan metode <em>air frying</em> pada daging itik afkir memberikan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak serta kadar kolesterol. Semakin lama durasi pemasakan dengan menggunakan metode <em>air frying</em> maka kadar air semakin menurun sedangkan kadar protein serta kadar lemak cenderung meningkat. Durasi pemasakan selama 18 menit pada suhu 180<sup>0</sup>C menghasilkan kandungan kolesterol terendah pada daging itik afkir. Kesimpulan penelitian ini yaitu perbedaan durasi pemasakan menggunakan metode <em>air frying</em> memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas kimia daging itik afkir. Metode <em>air frying </em>pada penelitian ini terbukti mampu mengurangi kadar lemak dan kolesterol daging itik afkir. Penggunaan metode <em>air frying </em>pada durasi yang optimal dapat meningkatkan kualitas kimia daging itik afkir.</p>Fery Dwi RiptianingsihSri SetyaningrumNur Azmi HidayatiSafitri Safitri
Copyright (c) 2025 Fery Dwi Riptianingsih, Sri Setyaningrum, Nur Azmi Hidayati, Safitri Safitri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027334234810.56625/jipho.v7i3.297Identifikasi Koksidiosis dan Faktor Resikonya pada Peternakan Kemitraan Ayam Broiler di Sulawesi Tenggara
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/302
<p>Kejadian penyakit koksidiosis masih menjadi tantangan dalam penyelenggaraan peternakan unggas. Penyakit tersebut disebabkan oleh endoparasit <em>Eimeria </em>sp dengan kerugian ekonomi yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuai prevalensi koksidiosis pada 15 peternakan kemitraan ayam broiler, serta menentukan faktor resiko penyebab kejadian penyakit. Penetapan paparan ditentukan dengan identifikasi <em>Eimeria </em>sp<em>. </em>menggunakan preparat ulas feses sedangkan faktor resiko ditelusuri melalui pembobotan berbagai indikator predisposisi penyakit dengan menggunakan kuisioner. Data pevalensi dianalisis secara deskriptif sedangkan faktor resiko dianalisis dengan menggunakan uji regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan prevalensi koksidiosis sebesar 34,66% (26/75). Kesimpulan dari penelitian bahwa koksidiosis masih menjadi ancaman bagi peternakan ayam broiler dengan predisposisi utama berupa kelembaban udara yang tinggi serta ventilasi udara yang buruk. Perbaikan sistem perkandangan menjadi alternatif untuk mengurangi resiko terjadinya koksidiosis.</p>Syatriady CsRestu LibrianiYamin Yaddi
Copyright (c) 2025 Syatriady Cs, Restu Libriani, Yamin Yaddi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027334935410.56625/jipho.v7i3.302Penggunaan Kulit Buah Naga Terfermentasi sebagai Feed Additive Terhadap Performa Burung Puyuh Umur 21-24 Minggu
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/286
<p>Performa produksi ternak puyuh dipengaruhi oleh pakan . Penggunaan <em>Antibiotic Growth Promotor</em> pada pakan saat ini sudah dilarang sehingga perlu dicari bahan alternative pengganti (AGP). <em>Antibiotic Growth Promoter</em> (AGP) menyebabkan penurunan produktivitas ternak sehingga perlu adanya penambahan <em>feed addtive</em> alami dari tanaman ataupun hasil ikutan pertanian.Buah naga <em>(Hylocereus polyrhizuz)</em> menghasilkan limbah berupa kulit yang bisa dijadikan sebagai <em>feed addtive</em> alami pengganti AGP . Kulit buah naga difermentasi dan dihaluskan menjadi jus. Penambahan fermentasi jus kulit buah naga melaui air minum yang di berikan pada ternak burung puyuh. Penelitian bertujuan untuk menganalisa potensi kulit buah naga sebagai <em>feed adidtive. </em>Penelitian menggunakan burung puyuh umur 21-24 minggu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dengan kontrol (P1), Penambahan jus kulit buah naga terfermentasi 4% (P2) dan penambahan jus kulit buah naga terfermentasi 6% (P3). Data penelitian dianalisis menggunakan <em>Analisis of Variance</em> (ANOVA) dan uji lanjutan duncan. Hasil penelitian menunjukan pemberian jus kulit buah naga terfermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap konsumsi air minum, konsumsi pakan, <em>Feed Conversion Rasio</em> (FCR), dan produksi telur harian tetapi berpengaruh nyata pada berat telur. Penambahan jus kulit buah naga terfermentasi pada air minum 4% dan 6% tidak dapat meningkatkan konsumsi air minum, konsumsi ransum, Feed Consersion Rasio (FCR), produksi telur harian tetapi dapat meningkatkan berat telur.</p>I Kadek Yoga KertiyasaNi Wayan Ayu NingsihDewi Elfrida SihombingPrihutomo SuhartoRahmat Gusri
Copyright (c) 2025 I Kadek Yoga Kertiyasa, Ni Wayan Ayu Ningsih, Dewi Elfrida Sihombing, Prihutomo Suharto, Rahmat Gusri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027335536110.56625/jipho.v7i3.286Analisis Profitabilitas dan Efisiensi Usaha Penggemukan Sapi Potong di Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/273
<p>Usaha penggemukan sapi potong di Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, merupakan memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan profitabilitas dan efisiensi usaha peternak sapi potong, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi usaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan <em>Stochastic Profit Function Analysis</em> dengan model fungsi keuntungan Cobb-Douglas untuk mengukur efisiensi usaha dan menganalisis pengaruh variabel-variabel produksi terhadap profitabilitas usaha penggemukan sapi potong. Data diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan 46 peternak sapi potong yang dipilih menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha penggemukan sapi potong di Tanete Riaja menguntungkan dengan <em>Gross Farm Income</em> (GFI) rata-rata sebesar Rp 48.460.870 per periode usaha. Biaya variabel mendominasi total biaya dengan pembelian bakalan menjadi komponen terbesar. Biaya tenaga kerja dan biaya bakalan menunjukkan pengaruh negatif terhadap keuntungan, sedangkan jumlah ternak berpengaruh positif terhadap profitabilitas usaha. Dari sisi efisiensi, umur peternak dan jumlah tanggungan keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi usaha. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa jumlah ternak dan faktor sosial-ekonomi, terutama umur peternak serta jumlah tanggungan keluarga, berperan penting dalam menentukan efisiensi profit usaha penggemukan sapi potong di Tanete Riaja. Peningkatan pengelolaan biaya dan aksesibilitas kredit bagi peternak dengan efisiensi rendah perlu dilakukan, sekaligus memperhatikan karakteristik sosial dalam merancang kebijakan yang mendukung perkembangan usaha penggemukan sapi potong.</p>IndrawirawanIlham SyarifAulia Uswa Noor Khasanah
Copyright (c) 2025 Indrawirawan, Ilham Syarif, Aulia Uswa Noor Khasanah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027336236910.56625/jipho.v7i3.273Analisis Korelasi Bobot Potong dan Pengukuran Dimensi Tubuh Sapi Bali Terhadap Produksi Daging dari Jenis Kelamin Berbeda
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/122
<p>Produksi daging sapi bali sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor genetik dan lingkungan. Hal tersebut mempengaruhi bobot hidup yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap bobot daging yang dihasilkan. Daging yang dihasilkan dari suatu hewan ternak sangat ditentukan oleh bangsa atau jenis hewan ternak tersebut umur, jenis kelamin dan bobot karkas, yang selanjutnya akan mempengaruhi persentase setiap jenis pemotongan daging yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara bobot potong dan dimensi tubuh sapi terhadap produksi daging dari jenis kelamin yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan metode survei dan pengukuran secara langsung terhadap bobot potong, dimensi tubuh, produksi daging pada sapi bali jantan dan betina. Penelitian ini menggunakan 30 ekor sapi yang terdiri dari 15 ekor sapi bali jantan dan 15 ekor sapi bali betina yang dipotong di Rumah Potong Hewan Kota Kendari. Sampel dipilih secara acak dari populasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa nilai koefisien korelasi tertinggi pada sapi bali jantan terhadap daging adalah bobot potong dan lingkar dada dengan nilai korelasi 0,96 sedangkan korelasi tertinggi pada sapi bali betina terhadap daging adalah bobot potong dengan nilai korelasi 0,86. Pada sapi bali jantan dan betina, bobot potong sangat berkorelasi nyata terhadap produksi daging sedangkan dimensi tubuh yang paling berpengaruh terhadap produksi daging adalah lingkar dada.</p> <p> </p>Djumadil DjumadilHarapin HafidFadli Ma'mun Pancar Sm
Copyright (c) 2025 Djumadil Djumadil, Harapin Hafid, Fadli Ma'mun Pancar Sm
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027337037710.56625/jipho.v7i3.122Minat Gen Z dalam Beternak Sapi di Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/257
<p>Usaha pemeliharaan ternak sapi merupakan salah satu usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat di pedesaan. Tantangan yang muncul dalam industri peternakan, seperti proses yang menuntut fisik dan ketidakpastian pendapatan, juga menyebabkan generasi muda enggan melanjutkan tradisi bertani atau beternak. Minat usia muda yang selanjutnya disebut dengan Generasi Z terhadap sektor peternakan semakin lama menunjukkan keberhasilan. Hal ini membuktikan bahwa usaha di bidang peternakan masih memiliki potensi yang besar. Ketertarikan Generasi Z pada pekerjaan urban dan sektor digital yang semakin meningkat tidak sepenuhnya menghilangkan peluang di sektor peternakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor pembentuk minat generasi Z dalam beternak sapi dan untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap minat generasi Z dalam beternak sapi. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pembentuk minat yang meliputi pendapatan, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan status sosial termasuk dalam kategori tinggi. Minat generasi Z dalam beternak sapi juga termasuk dalam kategori tinggi karena mereka mendapatkan perasaan senang saat berusaha ternak sapi potong, sehingga memunculkan minat pemuda untuk beternak sapi. Faktor pembentuk minat yang meliputi pendapatan, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan status sosial menunjukkan pengaruh nyata terhadap minat generasi Z dalam berusaha ternak sapi.</p>Ardian Ozzy WiantoArdela Nurmastiti
Copyright (c) 2025 Ardian Ozzy Wianto, Ardela Nurmastiti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027337838510.56625/jipho.v7i3.257Analisis Frekuensi Gen Sifat Kualitatif Ayam Kampung di Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/327
<p>Ayam kampung merupakan salah satu contoh sumber daya genetik lokal di Indonesia, yang memiliki keunggulan antara lain lebih mudah dipelihara dan lebih tahan terhadap penyakit, dapat memanfaatkan limbah dapur serta dagingnya yang gurih jika dibandingkan dengan ayam dari luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis frekuensi gen sifat-sifat kualitatif ayam kampung di Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam kampung dengan kisaran umur 6 - 2 tahun sebanyak 300 ekor yang terdiri dari 150 ekor jantan dan 150 ekor betina. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah frekuensi gen sifat kualitatif meliputi warna bulu, pola bulu, corak bulu, kerlip bulu, warna shank dan bentuk jengger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi gen untuk warna bulu ayam kampung adalah 0,94 dan putih polos adalah 0,056. Frekuensi gen untuk pola warna bulu columbian adalah 0,44, pola warna bulu liar 0,55 dan 0,11 untuk pola warna bulu hitam. Frekuensi gen untuk pola warna bulu polos adalah 0,23 dan frekuensi untuk pola warna bulu lurik adalah 0,77. Frekuensi gen untuk kerlipan bulu emas dan perak masing-masing adalah 0,69 dan 0,31. Frekuensi gen untuk warna betis kuning/putih adalah 0,57 dan warna betis hitam/abu-abu adalah 0,43. Frekuensi gen untuk jengger tunggal adalah 0,63, jengger kacang adalah 0,17 dan jengger ros adalah 0,21.</p>Rusli BadaruddinLa Ode NafiuMuh. AkramullahWisna WisnaAsma Bio KimestriMeygi Caesarika Putri Ilahude
Copyright (c) 2025 Rusli Badaruddin, La Ode Nafiu, Muh. Akramullah, Wisna Wisna, Asma Bio Kimestri, Meygi Caesarika Putri Ilahude
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027338639110.56625/jipho.v7i3.327Evaluasi Kualitas Fisik Ampas Tahu yang Difermentasi Menggunakan Effective Microorganism (EM4) dengan Level Berbeda
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/315
<p>Ampas tahu berasal dari hasil sampingan pengolahan tahu sebagai bahan pangan. Produk tahu menghasilkan ampas tahu sebanyak 25-35%. Meskipun kategori limbah, ampas tahu masih memiliki kandungan protein kasar yang tinggi yaitu mencapai 27,55%. Selain itu, ampas tahu memiliki biaya yang relatif murah, sehingga penggunaan ampas tahu mampu menekan biaya produksi pakan. Ampas tahu sudah banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Namun seiring dengan manfaat ampas tahu, penggunaan ampas tahu sebagai pakan ternak memiliki beberapa kendala seperti serat kasar yang tinggi dan adanya anti nutrisi, sehingga diperlukan adanya pengolahan untuk mengatasi kendala penggunaanya tersebut. Penelitian ampas tahu fermentasi bertujuan untuk menganalisis karakterisitik fisik ampas tahu yang difermentasi menggunakan Effective Microorganism (EM4), serta mengetahui level pemberian EM4 yang efektif digunakan pada proses fermentasi. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi bahan acuan dalam pemanfaatan ampas tahu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap yang memiliki 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini terdiri atas P1: 0% EM4; P2: 5% EM4; P3: 10% EM4; P4: 15% EM4; dan P5: 20% EM4. Proses fermentasi dilakukan selama 5 hari. Selanjutnya dilakukan pengamatan kualitas fisik dengan uji organoleptik, suhu, dan pH. Variabel yang diamati yaitu warna, tekstur, aroma, kebersihan, homogenitas, suhu, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan EM4 berpengaruh nyata terhadap pH, semakin tinggi penambahan EM4 maka semakin rendah nilai pH. Perubahan warna, tekstur, aroma, kebersihan, homogenitas, dan suhu tidak berpengaruh nyata pada penambahan EM4. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas ampas tahu dengan penambahan EM4 sama dengan ampas tahu segar. Secara keseluruhan hasil penelitian ampas tahu fermentasi memiliki kualitas yang baik dan level pemberian 10% EM4 pada ampas tahu memberikan hasil yang paling baik.</p>Ririn AngrianiAnggi Derma Tungga Dewi
Copyright (c) 2025 Ririn Angriani, Anggi Derma Tungga Dewi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027339239810.56625/jipho.v7i3.315Pengaruh Pemasakan Menggunakan Air Fryer dengan Temperatur Berbeda Terhadap Kualitas Fisik Daging Ayam Afkir
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/300
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasakan menggunakan <em>air fryer</em> dengan temperatur yang berbeda terhadap kualitas fisik daging ayam afkir. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging bagian dada dari ayam petelur afkir. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari A<sub>1</sub>: 160<sup>o</sup>, A<sub>2</sub>: 170<sup>o</sup>, A<sub>3</sub>: 180<sup>o</sup>, A<sub>4</sub>: 190<sup>o</sup>, dan A<sub>5</sub>: 200<sup>o</sup>. Masing-masing perlakuan dimasak menggunakan <em>air fryer</em> selama 18 menit. Data yang berbeda antar perlakuan diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) berbasis nilai P<5%. Parameter yang diamati berupa kualitas fisik daging yang terdiri dari kadar pH, kadar susut masak, dan analisis profil warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan temperatur pemasakan menggunakan metode <em>air frying </em>pada daging ayam afkir memberikan hasil berbeda nyata (p<0,05) terhadap kadar pH, kadar susut masak dan analisis profil warna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan waktu pemasakan menggunakan metode <em>air frying</em> cenderung meningkatkan pH, susut masak, nilai L*, dan nilai b*, namun menurunkan nilai a* daging ayam afkir.</p>Nur Azmi HidayatiSafitri SafitriSri SetyaningrumFery Dwi Riptianingsih
Copyright (c) 2025 Nur Azmi Hidayati, Safitri Safitri, Sri Setyaningrum, Fery Dwi Riptianingsih
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-072025-07-077339940510.56625/jipho.v7i3.300Potensi Hasil Ikutan Tanaman Pangan sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/37
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis potensi hasil ikutan tanaman pangan sebagai pakan ternak ruminansia di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dirancang dalam bentuk eksploratif melalui analisis data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel hasil ikutan tanaman pangan yang pada areal yang memiliki potensi tanaman pangan dengan luasan dan produksi yang tinggi dan dapat digunakan sebagai pakan ternak sebanyak 5 komoditi, yaitu jerami padi, jerami jagung, jerami ubi kayu, jerami ubi jalar dan jerami kacang tanah. Pengambilan sampel lima komoditi tanaman pangan tersebut dilakukan pada petani responden yang berbeda, setiap komoditi tersebut dipilih berdasarkan jenis tanaman pangan yang mendominasi. Setiap sampel dipisahkan berdasaran jenis komuditasnya kemudian dikompositkan sebanyak ± 1 kg/sampel untuk dianalisis kandungan nutriennya. Hasil menunjukkan bahwa potensi hasil ikutan pertanian di Kecamatan Konda berdasarkan produksi Bahan Kering dan Protein Kasar yaitu BK yaitu 9743,59 ton/tahun. dan PK yaitu 122.16 ton/tahun. Presentasi BK terbesar adalah jerami padi yaitu 9451,75 ton/tahun sedangkan terkecil yaitu jerami jagung. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kandungan nutrien hasil ikutan tanaman pangan di lokasi penelitian tergolong rendah. sehingga jika akan digunakan untuk ternak ruminansia perlu dilakukan pengolah lebih lanjut guna memenuhi kebutuhan nutrient dari ternak rumiansia.</p>Wa Ode Khairun Nisa'Ali BainSyamsuddin Syamsuddin
Copyright (c) 2025 Wa Ode Khairun Nisa', Ali Bain, Syamsuddin Syamsuddin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027340641310.56625/jipho.v7i3.37Karakteristik dan Kadar Nutrien Silase Pakan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dengan Lama Fermentasi yang Berbeda
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/323
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan kadar nutrien silase pakan eceng gondok (<em>Eichornia crassipes</em>) dengan lama fermentasi yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2024 di Laboratorium Pabrikasi Pakan Ternak dan Laboratorium Unit Analisis Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Kendari. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan P1, P2, P3, P4 dan P5 dengan lama fermentasi yang berbeda dapat merubah kualitas fisik (warna, aroma, tekstur, pH) dan menunjukan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kadar nutrien PK dengan fermentasi terbaik 21 hari (13,09%), tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kadar SK silase. Kesimpulan bahwa silase pakan eceng gondok dengan lama fermentasi yang berbeda dapat merubah kualitas fisik (warna, aroma, tekstur, pH) dan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kadar nutrien PK, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar SK. Perlakuan terbaik analisis PK pada P4 sebesar 13,09% dengan lama fermentasi 21 hari.</p>Kadek Puja AstawoFuji Astuty AuzaNurhayu Nurhayu
Copyright (c) 2025 Kadek Puja Astawo, Fuji Astuty Auza, Nurhayu Nurhayu
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027341442010.56625/jipho.v7i3.323Pengaruh Suplementasi Tepung Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) Sebagai Feed Additive Terhadap Performa Ayam Broiler
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/326
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi tepung daun sambiloto terhadap performa ayam broiler. Materi dalam penelitian sebanyak 48 ekor ayam broiler unsex dengan perlakuan 0%,1%,3%, dan 5% penambahan tepung daun sambiloto. Dengan 4 ulangan dan setiap ulangan berisi 3 ekor ayam broiler. Parameter yang diamati konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji ANOVA (Analysiss Of Variance). Selanjutnya perbedaan rerata dari masing-masing perlakuan diuji dengan Duncan’s New Multiple Range test. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tepung sambiloto tidak berpengaruh pada konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan.</p>Fajar Faturrahman PutraCatur Suci Purwati
Copyright (c) 2025 Fajar Faturrahman Putra, Catur Suci Purwati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-022025-07-027342142610.56625/jipho.v7i3.326Keamanan Mikrobiologi Aneka Daging dan Olahan di Kota Kupang: Sebuah Review
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/319
<p>Keamanan mikrobiologi dalam pengolahan dan penyimpanan daging sangat penting untuk mencegah risiko kesehatan yang mungkin disebabkan oleh kontaminasi mikroorganisme patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas mikrobiologi daging dan produk olahan daging yang beredar di Kota Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah literatur review. Peubah yang diamati meliputi <em>Total Plate Count, Escherichia coli, Salmonella spp., dan coliform</em>. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas mikrobiologi daging dan olahannya tidak memenuhi syarat. Prevelensi kontaminasi bakteri <em>Escherichia coli</em> cukup tinggi pada daging dan olahannya. Keberadaan bakteri <em>Escherichia coli</em> berkaitan erat dengan penyakit diare yang menempati posisi pertama di Kota Kupang. Artikel ini juga menyoroti kondisi RPH, pasar dan kualitas air yang berkontribusi pada kualitas mikrobiologi daging dan olahannya di Kota Kupang.</p>Dewi Elfrida SihombingI Kadek Yoga KertiyasaRahmat GusriPrihutomo SuhartoFitry M Manihuruk
Copyright (c) 2025 Dewi Elfrida Sihombing, I Kadek Yoga Kertiyasa, Rahmat Gusri, Prihutomo Suharto, Fitry M Manihuruk
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-112025-07-117342743510.56625/jipho.v7i3.319Berat Telur, Haugh Unit, Indeks Telur, dan Warna Kuning Telur Ayam KUB pada Bobot Induk Berbeda
https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/361
<p>Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) adalah varietas ayam lokal yang dibuat oleh Badan Litbang Pertanian selama enam generasi dengan pemeliharaan khusus. Alasan penelitian ini adalah untuk mengenali dan membedah bobot telur, unit Haugh, daftar telur, dan warna kuning telur ayam kampung Unggul Balitnak dengan beban penjaga yang berbeda. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji regresi dan korelasi menggunakan rumus regresi dan korelasi pada program IBM Statistik SPSS 25. Tinjauan tersebut memperhatikan batas-batas termasuk berat telur, indeks telur, ketebalan kulit telur, warna kuning telur, dan Haugh unit. Penemuan pemeriksaan menunjukkan bahwa beratnya induk ayam hanya berdampak pada bobot telur ayam Kampung Unggul Balitnak, namun tidak mempengaruhi indeks telur, ketebalan kulit telur, Warna kuning telur, atau satuan Haugh.</p>La Ode Hazim Falihuddin BaidiHamdan HasAstriana Napirah
Copyright (c) 2025 La Ode Hazim Falihuddin Baidi, Hamdan Has, Astriana Napirah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-112025-07-117343644110.56625/jipho.v7i3.361