https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/issue/feedJurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo 2025-05-01T20:34:12+00:00Widhi Kurniawan, S.Pt., M.Sikurniawan.widhi@uho.ac.idOpen Journal Systems<div id="journalDescription"> <div id="journalDescription"> <p><strong style="font-size: 0.875rem;"><img style="float: left; width: 200px; margin-top: 8px; margin-right: 10px; border: 2px solid #184B80;" src="https://jipho.uho.ac.id/public/journals/1/cover_issue_4_en_US.jpg" alt="" /></strong></p> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <p style="text-align: justify;"><strong>JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)</strong> is a scientific journal in the field of animal husbandry which includes; breeding and genetics, reproduction, physiology, nutrition, feed technology, forage, livestock production, biotechnology, behavior, health, livestock systems, socio-economics, policy, and livestock product technology.</p> <p style="text-align: justify;">JIPHO is a peer-reviewed journal published four times a year (January, April, July, October). JIPHO is published by the Department of Animal Husbandry, <a href="http://fpt.uho.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Faculty of Animal Husbandry, Universitas Halu Oleo</a> in collaboration with the <a href="https://pb-ispi.org/" target="_blank" rel="noopener">Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia</a> (Link: MoU).</p> <p style="text-align: justify;">JIPHO provides open access to anyone so that the information and findings in these articles are useful for everyone. This journal's article content can be accessed and <strong>downloaded for free</strong>, following the <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons license</a> used. However, suppose the data in this article is used as material in article writing or anything else. In that case, you must quote and include the article author's name in the item being made.</p> <p style="text-align: justify;">The manuscripts submitted in this journal are subjected to Article Processing Charge (APC) of IDR 500.000.</p> <p style="text-align: justify;">For Previous journal archives please refer to this link <a href="https://ojs.uho.ac.id/index.php/jipho/issue/archive">JIPHO Vol. 2 No 1 (2020) - Vol. 6 No 2 (2024)</a></p> </div> </div> </div> </div> <p><strong>Journal Description</strong></p> <table class="data" width="100%" bgcolor="#f2faed"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Journal title</strong></td> <td width="70%"> : <strong>JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Initials</strong></td> <td width="70%"> : <strong>JIPHO</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Frequency</strong></td> <td width="70%"> : <strong><a href="https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/issue/archive" target="_blank" rel="noopener">4 issues per year</a> (January, April, July, October)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Prefiks DOI</strong></td> <td width="70%"> : <a href="https://search.crossref.org/?from_ui=&q=2548-1908" target="_blank" rel="noopener"><strong>10.56625</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Online ISSN</strong></td> <td width="70%"> : <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1457933402" target="_blank" rel="noopener">2548-1908</a></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Editor In Chief</strong></td> <td width="70%"><a> : </a><strong><a>Widhi Kurniawan, S.Pt., M.Si.</a></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Publisher</strong></td> <td width="70%"> : <strong>Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo</strong></td> </tr> </tbody> </table> </div> </div>https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/12Penampilan Produksi Ayam Kampung Super pada Frekuensi Pemberian Pakan Berbeda 2024-09-18T03:05:01+00:00Achmad Faqieh Fadillahachmadfaqieh@gmail.comAchmad Selamet Akusyamsuddin7514@uho.ac.idSyamsuddinsyamsuddin7514@uho.ac.id<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh pemberian pakan pada frekuensi pemberian berbeda terhadap penampilan produksi Ayam Kampung Super. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam kampung super strain ULU (Unggas Lestari Unggul) umur 2 minggu sebanyak 64 ekor dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu 4 perlakuan dan setiap perlakuan diulangi sebanyak 4 kali. Masing-masing percobaan di isi dengan 4 ekor ayam. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P1: 1x sehari (07.00 WITA), P2: Pemberian 2 x sehari (07.00 dan 13.00 WITA), P3: Pemberian 3 x sehari (07.00, 11.00 dan 15.00 WITA), P4: Pemberian 4 x sehari (07.00, 10.00, 13.00 dan 16.00 WITA). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan, dan di analisis menggunakan Analisis of Variance (ANOVA), apabila perlakuan berpengaruh nyata (P>0,05) maka dilakukan uji lanjut dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumsi pakan tertinggi P1 nilai konsumsi sebanyak 54,48 gr/ekor/hari. P2 nilai konsumsi sebanyak 53,53 gr/ekor/hari. P4 nilai konsumsi sebanyak 49,67 gr/ekor/hari, dan P3 nilai konsumsi sebanyak 48,98 gr/ekor/hari. Pertambahan bobot badan tertinggi P3 nilai pertambahan bobot badan 21,75 gr/ekor/hari. P2 nilai pertambahan bobot badan 21,20 gr/ekor/hari. P4 nilai pertambahan bobot badan 21,09 gr/ekor/hari, dan P1 nilai pertambahan bobot badan 20,69 gr/ekor/hari. Konversi pakan tertinggi P1 nilai konversi pakan 2,63. P2 nilai konversi pakan 2,53. P4 nilai konversi pakan 2,36. dan pada P3 nilai konversi pakan 2,32. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penampilan produksi ayam kampung super pada frekuensi pemberian pakan berbeda menunjukkan bahwa tingkat konsumsi pakan berpengaruh nyata (P<0,05) tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tingkat pertambahan bobot badan dan konversi pakan.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Achmad Faqieh Fadillah, Achmad Selamet Aku, Syamsuddin, S.Pt., M.P.https://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/228Pemetaan Spasial Populasi Sapi di Jawa Tengah Menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS)2025-04-14T04:44:21+00:00Aldi Salmansalmanisme@gmail.comRibut Hernawanhernawanr@gmail.com<p class="Abstract" style="margin-bottom: 6.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: 'Times New Roman','serif';">Populasi sapi merupakan salah satu komponen penting dalam sektor peternakan yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian dan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan distribusi spasial populasi sapi di Jawa Tengah menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS). Metode penelitian meliputi pengumpulan data populasi sapi dari instansi terkait, pemetaan administrasi wilayah, dan analisis spasial untuk mengidentifikasi pola distribusi dan kepadatan populasi sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi konsentrasi populasi sapi di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah, dengan wilayah timur menunjukkan kepadatan populasi yang tinggi. Pemetaan GIS juga mengungkapkan adanya kesenjangan distribusi populasi sapi yang berpotensi memengaruhi efisiensi produksi dan distribusi hasil peternakan. Temuan ini memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang lebih strategis dalam pengelolaan populasi sapi, seperti optimalisasi program distribusi pakan, pengembangan wilayah peternakan, dan perencanaan kebijakan berbasis data spasial. </span></p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Aldi Salman, Ribut Hernawanhttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/195Kondisi Fisiologis Energi Thermal pada Kambing Sapera yang Diberi Pakan Penyangga Melalui Pengukuran Thermal Infiray T2-Pro2025-02-10T03:18:46+00:00Ichlasul Amalichlasulamal@unhas.ac.idAndi Muh Fuad Al Kautsar Walinonoandimuhfuad@unhas.ac.idMita Arifa Hakimmitaarifahakim@unhas.ac.idMuh Ridwan Bridwanbahar23@gmail.comMuhammad Ardiansyah Nurdinardiansyahnurdin96@gmail.comSatria RIdhoichlasulamal@unhas.ac.idAidil Ammasichlasulamal@unhas.ac.idArdiansyahichlasulamal@unhas.ac.idRaihan Okto Ramadhanichlasulamal@unhas.ac.idAr Alwan Najib Athamimiichlasulamal@unhas.ac.id<p>Status fisiologi energi termal pada kambing Sapera yang diberi pakan penyangga dapat diidentifikasi dengan melihat berbagai aspek fisiologi dan metabolisme tubuh kambing. Pakan penyangga yang dimaksud biasanya berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu tubuh dan menciptakan keseimbangan energi termal, yang sangat penting untuk kesehatan dan produktivitas kambing Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisiologis kambing Sapera yang diberi pakan penyangga menggunakan teknologi pengukuran thermal Infiray. Pakan penyangga dirancang untuk meningkatkan efisiensi metabolisme dan membantu kambing menghadapi tekanan panas lingkungan. Studi dilakukan dengan menggunakan 4 ekor kambing sapera laktasi sebagai sampel dalam penelitian ini dengan berat badan 38-42 kg. Pengukuran suhu tubuh dilakukan menggunakan kamera thermal Infiray setiap hari selama 30 hari dan hasil pengumpulan data diolah secara deskriptif. Hasil pengukuran termografi inframerah, khususnya perangkat Thermal InfiRay T2-Pro bahwa kondisi fisiologis suhu tubuh bagian vagina dan vulva memiliki suhu paling tinggi diantara bagian lainnya. Demikian intervensi pakan penyangga memperlihatkan suhu tubuh ternak tetap meningkat setelah waktu pemberian pakan. Hasil pengamatan pada suhu tubuh ternak sangat besar dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi kandang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan intervensi pakan penyangga belum efektif dalam mengurangi dampak negatif tekanan panas pada kambing Sapera melalui pengaturan energi thermal yang lebih efisien.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ichlasul Amal, Andi Muh Fuad Al Kautsar Walinono, Mita Arifa Hakim, Muh Ridwan B, Muhammad Ardiansyah Nurdin, Satria RIdho, Aidil Ammas, Ardiansyah, Raihan Okto Ramadhan, Ar Alwan Najib Athamimihttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/278Kualitas Organoleptik Bakso Daging Sapi dengan Penambahan Tepung Kentang (Solanum tuberosum)2025-05-01T02:50:59+00:00Dika Damalia Dauriharapin.hafid@uho.ac.idFitrianingsihharapin.hafid@uho.ac.idHarapin Hafidharapin.hafid@uho.ac.id<p><strong>Physical and Organoleptic Qualities of Beef Meatballs with The Addition of Potato Flour (<em>Solanum tuberosum</em>))</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Dika Damalia Dauri<sup>1</sup>, Fitrianingsih<sup>1</sup>, Harapin Hafid<sup>1*</sup></strong></p> <p><sup>1</sup>Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma Jl. H. E. A. Mokodompit, Andonohu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93232.</p> <p><em>*Corresponding author</em>: <a href="mailto:harapinhafid@uho.ac.id">harapinhafid@uho.ac.id</a></p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kentang terhadap kualitas organoleptik bakso daging sapi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% tepung kentang. Parameter yang diteliti dalam penelitian ini adalah kualitas organoleptik yang meliputi warna, bentuk, cita rasa, tekstur, kekenyalan, dan penerimaan umum. Hasil penelitian kualitas organoleptik bakso daging sapi dengan penambahan tepung kentang berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap cita rasa, tekstur, dan penerimaan umum. Namun, kualitas organoleptik bakso daging sapi dengan penambahan tepung kentang tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap warna, bentuk, dan kekenyalan.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Dika Damalia Dauri, Fitrianingsih, Harapin Hafidhttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/113Pengaruh Penggunaan Tepung Bungkil Magot Terhadap Kualitas Eksternal telur Ayam Ras Petelur2024-10-05T13:30:28+00:00Puspita Sovie Juniarjuniarsovie@gmail.comHariadi Darmawannonik.unitri@gmail.comNonok Supartininonik.unitri20@gmail.com<p>Strategi peningkatan efisiensi produksi dengan menggunakan bahan pakan yang harganya relatif murah dan mudah tersedia, sangat penting bagi industrialisasi di sektor perunggasan. Salah satu yang terkategori dalam hal tersebut adalah bahan pakan berasal dari maggot, dalam hal ini Tepung Bungkil Maggot (TBM), yang merupakan limbah berupa bungkil maggot dan belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakan, khususnya pakan ayam ras petelur. Oleh karenanya, dilakukan penelitian ini yang bertujan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh penambahan TBM terhadap kualitas eksternal telur ayam ras petelur. Penelitian ini merupakan penelitian percobaan menggunakan 4 perlakuan dan 12 ulangan, yaitu: P0 (pakan formulasi tanpa TBM); P1 (pakan formulasi dengan 5% TBM); P2 (pakan formulasi dengan 10% TBM); dan P3 (pakan formulasi dengan 15% TBM). Materi penelitian ini adalah 48 ekor ayam ras petelur fase layer berumur 50–52 minggu, dengan strain sama dan 12 butir telur yang dihasilkannya setelah disimpan selama 2 hari; bahan pakan formulasi, terdiri atas jagung giling, konsentrat jadi, dan bekatul, serta 2700 gr TBM. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bahwa kualitas eksternal telur ayam ras dengan menggunakan TBM dalam pakannya terbukti teruji tetap memenuhi standar mutu terbaik menurut SNI. Penggunaan TBM dengan level 10% mampu memberikan pengaruh terbaik terhadap kualitas eksternal telur ayam ras, khususnya pada variabel kuantitatifnya (berat telur, berat kerabang, panjang dan diameter telur). Namun, perlu kajian lanjutan tentang penggunaan TBM dalam mengidentifikasi tingkat efisiensi produksi secara ekonomi, mengingat harga TBM relatif mahal dan keberadaanya masih terbatas.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Bahan Pakan, Kualitas Eksternal, Maggot, TBM, Variabel Kuantitatif</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Puspita Sovie Juniar, Hariadi Darmawan, Nonok Supartinihttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/211Pertambahan Alami Sapi Bali pada Peternakan Rakyat di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna2025-02-17T05:02:03+00:00Alitofaalitofa2504@gmail.comAchmad Selamet Akuachmad.s.aku@uho.ac.idRahim Akarahim.aka05@uho.ac.id<p>Sapi Bali merupakan sapi lokal asli Indonesia yang banyak dibudidayakan peternak di Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Muna karena memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat beradaptasi dengan kondisi iklim tropis, dan pakan dengan kandungan serat kasar tinggi, kemampuan reproduksi yang tinggi, memiliki persentase karkas yang cukup tinggi, dapat dijadikan sebagai ternak pekerja serta mudah dari segi perawatan dan pemeliharaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertambahan alami sapi Bali pada peternakan rakyat di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan Oktober 2024, di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu jumlah populasi sapi Bali, persentase kelahiran, persentase kematian dan nilai pertambahan alami. Data yang diperoleh ditabulasi, dianalisis dan dijelaskan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah populasi sapi Bali dalam kurun waktu satu tahun sebanyak 449 ekor, persentase angka kelahiran sebesar 31,30%, persentase angka kematian 2,31% dan nilai pertambahan alami dalam kurun waktu satu tahun sebesar 28,99% masuk dalam kategori sedang.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Alitofa, Achmad Selamet Aku, Rahim Akahttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/15Pengaruh Agen Fatliquoring Terhadap Ketahanan Air Kulit Domba Untuk Sarung Tangan Cabretta Pearl White2025-01-30T05:31:06+00:00Rina Dwi Asmaranimutiarosiati@atk.ac.idNur Mutia Rosiatimutiarosiati@atk.ac.idWahyu Fajar Winatawahyufajarwinata88@gmail.comLaili Rachmawatilaili.rachmawati@atk.ac.id<p>Kulit domba artikel sarung tangan golf <em>Cabretta Pearl White</em> merupakan produk kulit yang membutuhkan sifat ketahanan air karena bersinggungan langsung dengan keringat pengguna. Pengaruh jumlah agen <em>fatliquoring</em> terhadap ketahanan air dan karakter organoleptis kulit domba sarung tangan golf <em>Cabretta Pearl White</em> diamati pada penelitian ini. Jenis agen <em>fatliquoring</em> yang digunakan adalah agen hidorofobik (X), agen hidorofibik <em>copolymer</em> (Y), dan agen hidrofobik silikon (Z), dengan empat variasi jumlah penggunaan. Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak jumlah agen <em>fatliquoring</em>, semakin tinggi pula tingkat kelemasan, kelengketan, dan ketahanan air kulit sarung tangan golf <em>Cabretta Pearl White</em>. Sebaliknya, semakin banyak jumlah agen <em>fatliquoring</em> semakin rendah tingkat kepadatan kulit yang dihasilkan. Penambahan jumlah agen <em>fatliquoring</em> berhasil meningkatkan ketahanan air dengan hasil terbaik berupa waktu penyerapan air pada menit ke-20 dan kadar air yang terserap 1,20% saat penggunaan bahan X:Y:Z = 1,5%:6%:2%.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Rina Dwi Asmarani, Nur Mutia Rosiati, Wahyu Fajar Winata, Laili Rachmawatihttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/35Pengaruh Penambahan Tepung Angkak Terhadap Kualitas Organoleptik Kornet Daging Ayam Ras Petelur Afkir2024-08-23T07:42:33+00:00Muh Nur Ikhsaninur.id8333@gmail.comFitrianingsihldnafiu@uho.ac.idLa Ode Nafiuldnafiu@uho.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan tepung angkak terhadap kualitas organoleptik kornet daging ayam ras petelur afkir. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Unit Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, pada bulan Oktober s/d November 2023. Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah daging ayam petelur afkir dan tepung angkak adapun bahan bahan lainnya yaitu air es, putih telur, tepung maizena, merica, bawang putih, garam, gula, minyak sayur dan kaldu, Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah baskom, sendok, pisau, cetakan kornet, panci kukus, <em>waterbath</em>, talenan, mangkok, kompor, dan penggiling daging (<em>chopper</em>). Penelitian menggunakan metode uji organoleptik (rasa, aroma, warna, tekstur, kekenyalan, kebasahan dan penerimaan umum) yang melibatkan penelis. Analisis data yang dipakai adalah analisis diagram <em>(Analysis of variance). </em>Perlakukan yang berpengaruh nyata (P<0,05), dilakukan uji lanjut dengan uji DMRT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Penelitian ini menunjukkan hasil penggunaan angkak dengan level berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas warna, aroma dan tekstur akantetapi berbeda nyata (P>0,05) terhadap kualitas kebasahan, penerimaan umum, dan tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas kekenyalan kornet daging ayam ras petelur afkir.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muh Nur Ikhsan, Fitrianingsih, La Ode Nafiuhttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/279Manajemen Pemeliharaan Sapi Bali di Kabupaten Buton Selatan2025-05-01T03:34:30+00:00Asniarrahim.aka05@gmail.comNatsir Sandiahrahim.aka05@gmail.comRahim Akarahim.aka05@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pemeliharaan sapi Bali di Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2023. Adapun populasi dalam penelitian adalah semua peternak yang memelihara sapi Bali dan yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah peternak yang telah memiliki pengalaman beternak sapi Bali minimal selama 3 tahun yang berada di Kecamatan Batauga dan Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Penentuan sampel penelitian dilakukan secara <em>purposive sampling</em> berdasarkan jumlah populasi ternak sebanyak yang dipelihara oleh responden pada 5 kelurahan/desa di Kecamatan Batauga dan 4 kelurahan/desa di Kecamatan Sampolawa sedangkan penentuan responden dari setiap desa dilakukan secara sensus sebanyak 71 orang peternak. Variabel penelitian meliputi asal sumber bibit, pola pemeliharaan, sumber pakan, lahan penggembalaan, sistem perkawian, penanganan penyakit, potensi dan kendala pemeliharaan sapi Bali. Data hasil penelitian yang diperoleh akan ditabulasi dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu asal sumber bibit diperoleh dengan cara dibeli 41%, pola pemeliharaan ekstensif 79%, pakan didominasi oleh rumput lapang dan legum merambat yaitu 82%, umumnya tidak memiliki lahan penggembalaan 82%, sistem perkawinan sapi Bali 100% kawin alam, melakukan pencegahan penyakit sebanyak 77% dan melakukan pengobatan penyakit pada sapi sakit hanya 25%.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Asniar, Natsir Sandiah, Rahim Akahttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/179Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Minat Masyarakat dalam Usaha Ternak Sapi Bali di Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan2025-04-25T04:03:00+00:00Muh Asril Nofran Runtumuhammadasrilnovran8@gmail.comHairil A Hadinimusram.abadi79@uho.ac.idMusram Abadimusram.abadi79@uho.ac.id<p>Usaha ternak sapi Bali sudah dilakukan sejak lama secara turun-temurun, namun sebagian masyarakat masih menganggap usaha sapi Bali sebagai usaha sampingan pekerjaan. Upaya pengembangannya dapat dipengaruh oleh berbagai faktor diantara-Nya adalah faktor sosial yang dapat menjadi dasar minat masyarakat untuk mengembangkan usaha ternak sapi Bali di wilayahnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi minat masyarakat dalam usaha ternak sapi Bali. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2022 di Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan dengan jumlah 92 responden. Analisis data yang digunakan pada penelitian aitu regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inat masyarakat dalam usaha ternak sapi Bali di Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan ebesar 51,4% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel penelitian ini yaitu sebesar 48,60%. Variabel aspek sosial, pendidikan peternak dan status sosial memberikan pengaruh nyata terhadap minat masyarakat dalam usaha ternak sapi Bali. Variabel aspek ekonomi harga bibit dan pemasaran tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap minat Masyarakat, sedangkan pendapatan memberikan pengaruh nyata terhadap minat masyarakat dalam usaha ternak sapi Bali.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muh Asril Nofran Runtu Runtu, Hairil A Hadini, Musram Abadihttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/270Reviu: Strategi Penanganan Mastitis Subklinis pada Ternak Sapi Perah2025-04-30T01:33:22+00:00Putrika Suryandari199108222024062001@mail.unej.ac.idPurnaning Dhian Isnaeni199108222024062001@mail.unej.ac.idEistifani Fajrin199108222024062001@mail.unej.ac.idRoni Yulianto199108222024062001@mail.unej.ac.id<p>Mastitis pada sapi perah merupakan peradangan ambing yang berdampak signifikan terhadap produktivitas dan kualitas susu. Pencegahan menjadi langkah kunci dalam pengendalian penyakit ini. Penerapan manajemen peternakan yang baik, termasuk sanitasi yang ketat, teknik pemerahan yang benar, dan pemantauan kesehatan ambing secara rutin, merupakan upaya preventif yang efektif. Apabila terjadi infeksi, pengobatan segera dengan antibiotik atau terapi alternatif perlu dilakukan berdasarkan diagnosis yang akurat. Keberhasilan penanganan mastitis sangat bergantung pada kombinasi antara pencegahan yang proaktif dan pengobatan yang tepat. Dengan demikian, peternak dapat meminimalisir kerugian ekonomi akibat mastitis dan menjaga keberlanjutan usaha peternakan.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Putrika Suryandari, Purnaning Dhian Isnaeni, Eistifani Fajrin, Roni Yuliantohttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/49Perbandingan Ukuran Dimensi Tubuh Ayam KUB dan Persilangannya Dengan Pejantan Ayam Bangkok2024-09-10T04:43:44+00:00Muhammad Resdiyansyahmuhresdiyansahfptc@gmail.comMuh. Rusdinhamdan_has@uho.ac.idHamdan Hashamdan_has@uho.ac.id<p>Ayam KUB merupakan salah satu galur ayam hasil pemuliaan ayam kampung <em>(Gallus- gallus-Domesticus),</em> yang berasal dari provinsi Jawa Barat. Sedangkan ayam Bangkok, merupakan ayam yang berasal dari negara Thailand yang memiliki postur tubuh yang lebih besar dan kekar daripada ayam pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ukuran dimensi tubuh ayam KUB dan persilangannya dengan ayam Bangkok. Penelitian ini menggunakan ayam KUB dan persilangan ayam Bangkok dengan kisaran umur 2 sampai 10 minggu sebanyak 100 ekor yang terdiri atas KUB jantan 25 ekor betina 25 ekor dan Bangkok jantan 25 ekor betina 25 ekor. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu diameter <em>shank,</em> panjang <em>shank, </em>panjang tibia, panjang punggung, lingkar dada. Hasil penelitian ini menunjukkan perbandingan ukuran dimensi tubuh ayam KUB dan persilangannya dengan pejantan ayam Bangkok tidak memiliki perbedaan pada variabel yang telah diamati. Nilai keragaman koefisien panjang punggung kedua jenis ayam dilokasi penelitian menunjukkan kategori keragaman tinggi yaitu 38,22% untuk KUB jantan dan 43,25% untuk B x KUB jantan.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Resdiyansyah, Muh. Rusdin, Hamdan Hashttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/95Pengaruh Penambahan Tepung Bekicot dalam Pakan Terhadap Produksi Ayam Ras Petelur Fase Layer2024-10-14T01:38:16+00:00Muhammad Rajabuhorajab@gmail.comNur Santy Asminayadeki.zulkarnain@uho.ac.idDeki Zulkarnaindeki.zulkarnain@uho.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung bekicot dalam pakan terhadap produksi ayam ras petelur fase layer. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2023, bertempat di UD Sumber Tani, Jalan Flamboyan, Desa Wakobalu Agung, Kecamatan Kabangka, Kabupaten Muna. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang baterai ukuran 35 cm x 30 cm x 45 cm, yang dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat air minum, timbangan digital, panci, terpal, karung, alat tulis dan dokumentasi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam ras petelur (Strain Isa Brown) yang berjumlah 80 ekor umur 1– 1,5 Tahun. Pakan yang digunakan yaitu jagung giling, dedak, konsentrat, dan tepung bekicot. Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam ANOVA sesuai dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan IBM SPSS statistics 24. Apabila perlakuan memberikan pengaruh yang nyata maka dilakukan uji beda antar perlakuan dengan menggunakan uji Duncan Multiple range test (DMRT). Hasil penelitian ini diperoleh bahwa pemberian pakan yang disubtitusi dengan tepung bekicot tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot telur, produksi telur dan konversi pakan pada ayam ras petelur isa brown. </p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Rajab, Nur Santy Asminaya, Deki Zulkarnainhttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/116Estimasi Heritabilitas Bobot Badan Ayam Kampung Fase Starter pada Pemeliharaan Intensif2024-11-11T03:57:24+00:00Nur Amalia Jannah Walinuramaliahjannah@gmail.comSyam Rahadi ldnafiu@gmail.comRusli Badaruddinldnafiu@gmail.comLa Ode Nafiuldnafiu@gmail.com<p>Ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam lokal yang banyak ditemukan di seluruh wilayah di Indonesia. Ayam kampung sangat mudah untuk dikembangkan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis estimasi nilai heritabilitas bobot badan ayam kampung fase starter pada pemeliharaan intensif. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis variansi CRD (Completed Randomized Design) pola struktur hierarkis (nested design) untuk mendapatkan komponen varian dari jantan dan betina. Variabel yang diamati dalam penelitian ini dan cara pengukurannya yaitu bobot badan (kg), diukur dengan menggunakan timbangan kapasitas 2 kg dengan Tingkat ketelitian 0,01, dan perhitungan heritabilitas bobot badan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai heritabilitas bobot badan ayam kampung fase starter (umur 0-6 minggu) pada pemeliharaan intensif termasuk dalam ketegori sedang sampai tinggi.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Nur Amalia Jannah Wali, Syam Rahadi , Rusli Badaruddin, La Ode Nafiuhttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/280Profil Fisik dan Kimia Pelepah Daun Kelapa Sawit yang Diamoniasi dengan Level Larutan Urea Molases Berbeda2025-05-01T07:07:22+00:00Sasa Sulastrialibain67@uho.ac.idAstriana Napirahalibain67@uho.ac.idAli Bainalibain67@uho.ac.id<p>Pelepah dan daun kelapa sawit merupakan hasil ikutan perkebunan dan pertanian yang bisa menjadi pakan alternatif peternak karena berasal dari sumber bahan yang tidak dimanfaatkan lagi oleh manusia, dan tersedia sepanjang tahun dalam jumlah yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan nutrien pelepah dan daun kelapa sawit yang diamoniasi dengan level urea molases berbeda. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri atas 4 ulangan sehingga terdapat 16 unit satuan percobaan, setiap ulangan terdiri dari 1 kilogram campuran pelepah dan daun sawit. Perlakuan yang digunakan adalah: P1= cacahan daun dan pelepah sawit tanpa amoniasi (0%), P2 = cacahan daun dan pelepah sawit yang diamoniasi dengan larutan 1% urea + 5% molases, P3 = cacahan daun dan pelepah sawit yang diamoniasi dengan larutan 2% urea + 6% molases, P4 = cacahan daun dan pelepah sawit yang diamoniasi dengan larutan 3% urea + 7% molases. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah aroma, kadar air, bahan kering, kadar abu, dan bahan organik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa level larutan urea molases berbeda mempengaruhi (P<0,05) aroma dan kadar abu, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar air, bahan kering dan bahan organik.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Sasa Sulastri, Astriana Napirah, Ali Bainhttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/281Analisis pendapatan usaha ayam ras petelur di UD. Jihan Mandiri Barokah Kecamatan Kabangka2025-05-01T07:27:36+00:00Sutianihairil_hadini@uho.ac.idMusram Abadihairil_hadini@uho.ac.idHairil A Hadinihairil_hadini@uho.ac.id<p>Ayam ras petelur merupakan usaha yang cepat mengalami perkembangan, ciri ayam ras petelur juga mempunyai badan yang relatif lebih kecil, aktif bergerak, mudah terkejut, cepat dewasa, sedikit atau hampir tidak ada sifat mengeram, umumnya mempunyai kaki tidak berbulu dan pada cuping telinga berwarna putih. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk usaha peternakan ayam petelur terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang dikeluarkan adalah penyusutan ternak, penyusutan kandang, penyusutan peralatan dan tenaga kerja bulanan. Biaya variabel yang dikeluarkan adalah pakan,obat,tenaga kerja, listrik dan peralatan yang ada didalam kandang. Kendala yang dihadapi setiap peternak seperti harga pullet, pakan, dan obat-obatan yang relatif mahal serta sering terjadinya penurunan harga jual telur. Manfaat dari Penelitian adalah untuk meningkatkan pengetahuan dibidang ayam ras petelur, Tingkat keberhasilan usaha ayam ras petelur tidak hanya dilihat ditentukan oleh banyaknya jumlah ternak yang di pelihara, tetapi juga harus didukung dengan sistem menejemen yang baik dan terampil, sehingga dapat dihasilkan produksi telur dan penerimaan yang sesuai dengan yang diharpkan oleh peternak itu sendiri. Pentingnya analisis pendapatan yaitu untuk mengetahui usaha ayam ras petelur UD. Jihan Mandiri Barokah merupakan salah satu upaya untuk dapat mengetahui laba atau keuntungan yang di peroleh usaha pada setiap periode dalam pemeliharaan usaha ayam ras petelur. Penelitian ini ditentukan secara purposive sampling atau ditentukan secara sengaja dengan mempertimbangan bahwa peternakan dengan populasi ayam sebanyak 1.200 ekor. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usaha ayam ras petelur di UD. Jihan Mandiri Barokah dalam satu periode sebesar Rp. 465.076.185,71 atau Rp. 25.837.566/bulan dengan nilai R/C Rasio 1,96 dan B/C Rasio 0,96, menunjukkan usaha ini layak untuk dikembangkan.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Sutiani, Musram Abadi, Hairil A Hadinihttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/126Performa Produksi Ayam Sentul Seleksi (SenSi) yang Diberi Pakan Mengandung Ekstrak Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) 2025-02-05T04:17:01+00:00Ulul Azmi Harunululazmiharun55@gmail.comWidhi Kurniawankurniawan.widhi@uho.acHamdan Hashamdan_has@uho.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan level optimum dari penggunaan ekstrak <em>cashew nut shell liquid </em>(CNSL) dalam pakan terhadap performa produksi ayam SenSi. Materi utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 ekor ayam SenSi umur satu hari (DOC). Rancangan penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini terdiri dari (P1) kontrol (tanpa penambahan CNSL), (P2) penambahan 0,25 ml CNSL/kg pakan, (P3) penambahan 0,50 ml CNSL/kg pakan, (P4) penambahan 1 ml CNSL/kg pakan. Variabel penelitian terdiri dari konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH) dan konversi pakan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan ayam SenSi tidak berpengaruh nyata. Penambahan ekstrak <em>Cashew Nut Shell Liquid</em> (CNSL) dengan konsentrasi (0,25, 0,50 dan 1 ml/kg pakan) belum mampu meningkatkan performa produksi ayam SenSi pada penelitian ini.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ulul Azmi Harun, Widhi Kurniawan, Hamdan Hashttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/282Penciri Ukuran dan Bentuk Kepala Sapi Bali Hasil Inseminasi Buatan dan Kawin Alam di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan2025-05-01T07:36:44+00:00Wa Ode Sitti Nur Anisa Anwarmrusdin05@uho.ac.idLa Ode Nafiumrusdin05@uho.ac.idMuh. Rusdinmrusdin05@uho.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penciri ukuran dan bentuk kepala sapi bali hasil inseminasi buatan dan kawin alam di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Data yang digunakan dalam peneliian ini adalah menggunakan data primer Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ukuran–ukuran dimensi kepala sapi bali hasil inseminasi buatan dan kawin alam. Kemudian dilakukan observasi untuk memperoleh data pendukung di lapangan seperti umur dan sistem pemeliharaan. Ternak sapi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 200 ekor terdiri atas hasil IB 100 ekor dan kawin alam 100 ekor. Hasil penelitian menujukan bahwa semua ukuran–ukuran kepala sapi bali hasil IB di Kecamatan Konda (X1 hingga X12) lebih tinggi dari pada sapi bali hasil kawin alam. Penciri ukuran kepala sapi bali hasil IB adalah ukuran Akrokranion- Nasion (X2) sedangkan sapi bali hasil kawin alam adalah ukuran Zygion kiri–kanan (X9). Penciri bentuk kepala sapi bali hasil IB adalah ukuran Panjang rahang bawah (X12), sedangkan sapi bali hasil kawin alam adalah ukuran Euryon kiri- kanan (X6).</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Wa Ode Sitti Nur Anisa Anwar, La Ode Nafiu, Muh. Rusdinhttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/83Uji Kualitas Fisik dan Kimia Dedak Padi Sebagai Bahan Pakan Ternak di Kabupaten Bombana2024-09-20T03:44:03+00:00Wayan Swastika Yasawayanswastikaswastika83@gmail.comDeki Zulkarnaindeki.zulkarnain@uho.ac.idWidhi Kurniawankurniawan.widhi@uho.ac.id<p>Kabupaten Bombana merupakan daerah penghasil padi yang memiliki hasil samping berupa dedak padi yang dihasilkan dari proses pennggilingan padi yang berpotensi sebagai bahan pakan ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas fisik dan kimia dedak padi yang ada di Kabupaten Bombana sebagai pakan ternak. Penelitian inni dilaksanan pada bulan April 2022 sampai dengan Juli 2022. Penetuan Lokasi dilakukan dengan merujuk pada metode <em>purposive sampling</em> yaitu pengambilan sampel secara sengaja dengan ketentuan syarat penelitian seperti penggilingannya masih aktif, Lokasi bisa dijangkau. Penentuan pengambiilan sampel dilakukan di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Lantari Jaya, Rarowatu Utara, Poleang Timur dan Kecamatan Poleang Utara dengan mengambil 3 sampel disetiap desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas dedak padi di Kabupaten Bombana memiliki kualitas deedak yang berbeda-beda. Sampel dedak padi yang memiliki kualitas paling baik terdapat pada sampel 5,20 dan 8 karena memiliki kandungan protein yang tinggi dan serat kasar rendah.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Wayan Swastika Yasa, Deki Zulkarnain, Widhi Kurniawanhttps://jipho.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/262Penambahan Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomu burmannii) terhadap Kualitas Sensoris Kuning Telur Asin 2025-04-21T06:45:19+00:00Ujar Karuniansyahnurhidayah@untidar.ac.idRahma Wulan Idayantinurhidayah@untidar.ac.idNur Hidayahnurhidayah@untidar.ac.id<p>Modifikasi telur asin dari itik Magelang dengan penambahan ekstrak kayu manis (<em>Cinnamomum burmanii</em>) belum banyak dilaporkan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui level terbaik dari penambahan ekstrak kayu manis terhadap kualitas sensoris (warna, aroma, tekstur, rasa, dan daya suka) dan kadar air dari kuning telur asin. Rancangan Acak Lengkap digunakan pada penelitian ini dengan empat perlakuan (level ekstrak kayu manis yaitu 0,00; 2,27; 4,44; 6,52%) dan lima kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis statistik dengan menggunakan ANOVA dan uji lanjut <em>Duncan’s Multiple Range Test</em> antar perbedaan perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan ekstrak kayu manis 4,44-6,52% menurunkan (P<0,05) aroma amis kuning telur itik Magelang menjadi agak amis (3,02-3,03). Konsentrasi 2,27-6,52% mengubah rasa (P<0,05) dari tidak asin menjadi tidak asin beraroma (2,20-2,33). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, Penambahan ekstrak kayu manis (<em>Cinnamomum burmanii</em>) pada pembuatan telur asin dengan level 6,25% mampu merubah rasa dan menurunkan aroma amis kuning telur asin, namun tidak mempengaruhi tekstur, kadar air, warna, dan kesukaan.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ujar Karuniansyah, Rahma Wulan Idayanti, Nur Hidayah